Sebut saja nama ku
Ayu, wanita umur 27 thn dan orang-orang bilang bentuk tubuhku lumayan
mengundang birahi, tinggi 166 cm berat 46kg dan ukuran buah dada 34B, ditunjang
wajah cantik (itu juga teman-teman yang bilang) dan kulit putih mulus cerah.
Aku menikah dengan Didi, 26 thn, emang sih dia lebih muda dariku, dia seorang
pekerja sukses. Kami memang sepakat untnu cepat-cepat punya anak dan kehidupan
seks kami sangat intens, Didi dapat memenuhi kebutuhan seks ku yang boleh
dibilang agak hyper..sehari bisa minta 2 kali pagi sebelum atau sesudah sarapan
dan malam apalagi hari libur bisa 3-4 kali sehari.
Dan cerita ini berawal dari kesuksesan Didi bekerja di kantornya dan mendapat
kepercayaan dari sang atasan yang sangat baik. Kepercayaan ini membuat dia
harus bekerja overtime, pada awalnya aku bisa menerima semua itu tetapi
kelamaan kebutuhan ini harus dipenuhi juga dan itulah yang membuat kami sering
bertengkar karena kadang Didi harus berangkat lebih pagi dan lewat tengah malam
baru pulang. Dan mulailah cerita ini ketika Didi mendapat tanggung jawab untuk
menangani suatu proyek dan dia dibantu oleh rekan kerjanya Han dari luar kota.
Pertama berkenalkan Han langsung seperti terkesima dan sering menatapku, hal
itu membuatku risih. cukup tampan gagah dan kekar. Karena tuntutan pekerjaan
dan efisiensi, kantor Didi memutuskan agar Han tinggal di rumah kami utk
sementara. Dan memang mereka berdua sering bekerja hingga larut malam di rumah
kami. Han tidur di kamar persis di seberang kamar kami. Sering di malam hari
aku berpamitan tidur matanya yang nakal suka mencuri pandang diantara sela-sela
baju tidur yang aku kenakan. Aku memang senang tidur bertelanjang agar jika
Didi datang bisa langsung bercinta. Pernah suatu saat ketika pagi hari kami aku
dan Didi bercinta di dapur waktu masih pagi sekali dengan posisiku duduk di
meja dan Didi dari depan, tiba-tiba Han muncul dan melihat kami, dia
menempelkan telunjuk dimulutnya agar aku tidak menghentikan kegiatan kami,
karena kami sedang dalam puncaknya dan Didi yang membelakangi Han dan aku juga
tidak tega menghentikan Didi, akhirnya ku biarkan Han melihat kami bercinta
tanpa Didi sadari hingga kami berdua orgasme. Dan aku tahu Han melihat tubuh
bugilku ketika Didi melepaskan kontol nya dan terjongkok di bawah meja. Setelah
kejadian itu Han lebih sering memperhatikan tiap lekuk tubuhku. Sampai suatu
waktu ketika pekerjaan Didi benar2 sibuk sehingga hamper seminggu tidak
menyentuhku. Di hari Jumat kantor tempat Didi bekerja mengadakan pesta dinner
bersama di rumah atasan Didi .
Rumahnya terdiri dari dua lantai yang sangat mewah di lantai 2 ada semacam
galeri barang2 antik. Kami datang bertiga dan malam itu aku mengenakan pakaian
yang sangat seksi, gaun malam warna merah yang pendek dan terbuka di bagian
belakang dan hanya dikaitkan di belakang leher oleh kaitan kecil sehingga tidak
memungkinkan memakai BH, bagian bawahpun hanya sejengkal di atas lutut, malam
itu saya merasa sangat seksi dan Han pun sempat terpana melihatku keluar dari
kamar. Sebelum berangkat aku dan Didi sempat bercinta di kamar dan tanpa
sepengetahuan kami ternya Han mengintip lewat pintu yang memang kami ceroboh
tidak tertutup sehingga menyisakan celah yang cukup untu melihat kami dari
pantulan cermin, sayangnya karena letih atau terburu-buru mau pergi Didi
orgasme terlebih dahulu dan aku dibiarkannya tertahan rasanya memek ku gatal,
lembab dan basah sehingga aku memutuskan untuk tidak memakai celana dalam dan
itu membuatku merasa sangat nyaman. Dan Han mengetahui hal itu. Malam itu
ketika acara sangat ramai tiba-tiba Didi dipanggil oleh atasannya untuk
diperkenalkan oleh customer. Didi berkata padaku untuk menunggu sebentar,
sambil menunggu aku ke lantai 2 untuk melihat barang2 antik, di lantai 2
ternyata keadaan cukup sepi hanya 2-3 orang yang melihat-lihat di ruangan yang
besar itu. Aku sangat tertarik oleh sebuah cermin besar di pojokan ruangan,
tanpa takut aku melihat ke sana dan mengaguminya juga sekaligus mengagumi
keseksian tubuhku di depan cermin, tanpa ku sadari di sampingku sudah berada
Han . Udah nanti kacanya pecah lho..seksi deh.., canda Han Ah bisa
aja kamu Han, balasku tersipu. Setelah berbincang2 di depan cermin cukup lama
Han meminta tolong dipegangkan gelasnya sehingga kedua tanganku memegang
gelasnya dan gelasku.Aku bisa membuat kamu tampak lebih seksi,katanya sambil
langsung memegang rambutku yang tergerai dengan sangat lembut. Tanpa bias
mengelak dia telah menggulung rambutku sehingga menampak leherku yang jenjang
dan mulus dan terus terang aku seperti terpesona oleh keadaan diriku yang
seperti itu. dan memang benar aku terlihat lebih seksi.
Dan saat terpesona itu tiba-tiba tangan Han meraba leherku dan membuatku geli
dan detik berikutnya Han telah menempelkan bibirnya di leher belakangku, daerah
yang paling sensitif buatku sehingga aku lemas dan masih dengan memegang gelas
Han yang telah menyudutkanku di dinding dan menciumi leherku dari depan. Han
apa yang kamu lakukan..lepaskan aku Han..lepas..!rontaku tapi Han tahu aku tidak
akan berteriak di suasana ini karena akan mempermalukan semua orang. Han terus
menyerangku dengan kedua tanganku memegang gelas dia bebas meraba buah dadaku
dari luar dan terus menciumi leherku, sambil meronta-ronta aku merasakan gairahku meningkat,
apalagi saat tiba- tiba tangan Han mulai meraba belahan bawah gaunku hingga ke
selangkanganku. Han..hentikan Han aku mohon..tolong Han..jangan lakukan itu..
rintihku, tapi Han menyerang dan jari tengah tangannya sampai di bibir memek ku
yang ternyata telah basah karena serangan itu. Dia menyadari kalau aku tidak
mengenakan celana dalam, lalu dengan sekali sentakan dia menusukkan jari
tengahnya kedalam memek ku. Aku terpekik pelan apalagi merasakan ada benda
keras mengganjal pahaku. Ketika Han sudah semakin liar mengocok memek dan
akupun tidak dapat melepaskan pelukanya, tiba-tiba terdengar suara Didi
memanggil dari pinggir tangga yang membuat pegangan himpitan Han terlepas, lalu
aku langsung lari sambil merapikan pakaian ku menuju Didi yang tidak melihat
kami. Aku sungguh terkejut dengan kejadian itu tapi tanpa disadari aku
merasakan gairah yang cukup tinggi merasakan tantangan melakukan di tempat umum
walau dalam kategori diperkosa. Ternyata pesta malam itu
berlangsung hingga larut malam dan Didi mengatakan dia harus melakukan meeting
dengan customer dan atasannya dan dia memutuskan aku untuk pulang bersama Han.
Tanpa bisa menolak akhirnya malam itu aku diantar Han, diperjalanan dia hanya
mengakatakan Maaf Ayu..kamu sungguh cantik malam ini. Sepanjang jalan kami tidak
berbicara apaun. Hingga sampai dirumah aku langsung masuk ke dalam kamar dan
menelungkupkan diri di kasur, aku merasakan hal yang aneh antara malu aku baru
saja mengalami perkosaan kecil dan perasaan malu mengakui bahwa aku terangsang
hebat oleh serangan itu dan masih menyisakan gairah. Tanpa sadar ternyata Han
telah mengunci semua pintu dan masuk ke dalam kamarku, aku terkejut dan berdiri
ketika mendengar suaranya, tapi saat itu juga Han telah menyergapku lagi dan
langsung menciumiku sambil langsung menarik kaitan gaun malamku, maka bugilah
aku diahadapannya. Han memelukku erat dari belakang meremas payudaraku dan
mengesek2kan kontol nya yang masih memakai kolor pendek kepantatku, ayuuu
kamuuu menggairahkan sekaliiii…Tanpa menunggu banyak waktu aku langsung
dijatuhkan di tempat tidur dan dia langsung menindihku. Aku meronta- ronta
sambil menendang- nendang Han..lepaskan aku Han..ingat kau teman suamiku
Han..jangan..ahh..aku mohon, erangku ditengah rasa bingung antara nafsu dan
malu, tapi Han terus menekan hingga aku berteriak saat kontol nya menyeruak
masuk ke dalam memek ku, ternyata dia sudah siap dengan hanya memakai kolor
saja tanpa celana dalam. hhhh?Braam..kau..Lalu mulailah dia memompaku dan
lepaslah perlawananku, akhirnya aku hanya menutup mata dan menangis
pelan..clok..clok..clok..aku mendengar suara kontol nya yang besar keluar masuk
di dalam memek ku yang sudah sangat basah hingga memudahkan kontol nya
bergerak. Lama sekali dia memompaku dan aku hanya terbaring mendengar kata2
joroknya dan desahan nafasnya di telingaku ayuuu kamu aaah memaaang istri yang
mengairahkan aahh..akan ku buat kamu jadi istri yang binal ayuuuu, aku lemas
mendengar rancauanya… Sampai kurang lebih satu jam aku akhirnya melenguh
panjang Ahhh?.. ternyata aku orgasme terlebih dahulu, sungguh aku sangat malu
mengalami perkosaan yang aku nikmati.
Sepuluh menit kemudian Han mempercepat pompaannya lalu terdengar suara Han di
telingaku Ahhh..ayuuuh aku ngecroooot hmmfff hmmff.. aku merasakan memek ku
penuh dengan cairan kental dan hangat sekitar tiga puluh detik kemudian Han
terkulai di atasku. Nikmat sekali Ayuuu aku tak kuasa menahan nafsuku..bisiknya
pelan lalu berdiri dan meninggalkanku terbaring bugil, berkeringat dan banyak
sekali seperma han dimemek ku dan ku diarkan saja meleleh keluar dari memek ,
aku memejamkan mata dan merasakan sisa2 pemerkosaan ini hingga tertidur Aku tak
tahu jam berapa Didi pulang hingga pagi harinya. Esok paginya di hari sabtu
seperti biasa aku berenang di kolam renang belakang.. Didi dan Han berpamitan
untuk nerangkat ke kantor. Karena tak ada seorang pun aku memberanikan diri
untuk berenang bugil. Saat asiknya berenang tanpa disadari, Han ternyata
beralasan tidak enak badan dan kembali pulang, karena Didi sangat
mempercayainya maka dia izinkan Han pulang sendiri. Han masuk dengan kunci
milik Didi dan melihat aku sedang berenang tanpa pakaian. Lalu dia bergerak ke
kolam renag dan melepaskan seluruh pakaiannya, saat itulah aku sadari
kedatangannya, Han..kenapa kau ada di sini? tanyaku, Tenang Ayu suaimu ada di
kantor sedang sibuk dengan pekerjaannya, aku melihat tubuhnya yang kekar dan
kontol nya yang besar mengangguk angguk saat dia berjalan bugil masuk ke dalam
kolam Pantas sajaku semalam memek ku terasa penuh sekali˜pikirku. Aku buru-buru
berenang menjauh tetai tidak berani keluar dr dalam kolam karena tidak
mengenakan pakaian apapun juga. Saat aku bersandar di pingiran sisi lain kolam,
aku tidak melihat ada tanda2 Han di dalam kolam. Aku mencari ke sekeliling
kolam dan tiba-tiba aku merasakan memek ku hangat sekali, ternyata Han ada di
bawah air dan sedang menjilati memek ku sambil memegang kedua
kakiku tanpa bisa meronta. Akhirnya aku hanya bisa merasakan lidahnya merayapi
seluruh sisi memek ku dan memasuki liang senggamaku..aku hanya menggigit bibir
menahan gairah yang masih bergelora dari semalam. Cukup lama dia mengerjai
memek ku, nafasnya kuat sekali pikirku. Detik berikutnya yang aku tahu dia
telah berada di depanku dan kontol nya yang besar telah meneyruak menggantian
lidahnya? Arrgghh.. erangku menahan nikmat yang sudah seminggu ini tidak
tersentuh oleh Didi. Akhirnya aku membiarkan dia memperkosaku kembali dengan
berdiri di dalam kolam renang.
Sekarang aku hanya memeluknya saja dan membiarkan dia menjilati buah dadaku
sambil terus memasukan kontol nya keluar masuk. Bahkan saat dia tarik aku ke
luar kolam aku hanya menurutinya saja, gila aku mulai menikamti perkosaan ini,
pikirku, tapi ternyata gairahku telah menutupi kenyataan bahwa aku sedang
diperkosa oleh teman suamiku. Dan di pinggir kolam dia membaringkanku lalu
mulai menyetubuhi kembai tubuh mulusku..Kau selalu membuatku bernafsu
ayuuu..ahh bisiknya ditelingaku. Aku hanya memejamkan mata berpura-pura tidak
mendengarnya, padahal kalau aku jujur aku sangat ingin memeluk dan
menggoyangkan pantatku mengimbangi goyangan liarnya. Hanya suara eranggannya
dan suara kontol nya maju mundur di dalam memek ku, clok..clok..clep.. clep..
clep.. clep..dia tahu bahwa aku sudah berada dalam kekuasaannya. eberapa saat
kemudian kembali aku yang mengalami orgasme diawali eranganku Ahhh.. aku
menggigit keras bibirku sambil memegang keras pinggiran kolam, Nikmati sayang
orgasmemuuh demikian bisiknya menyadari aku mengalami orgasme dan sebentar
kemudian Han lah yang berteriak panjang, Kau nikmat Ayu..aku ngerooot yuuu..AAHHH..HHH
dan aku merasakan semburan kuat di dalam memek ku. Gila hebat sekali dia bisa
membuatku menikmatinya pikirku. Setelah dia mencabut kontol nya
yang masih terasa besar dan keras, aku reflek menamparnya dan memalingkan
wajahku darinya. Aku tak tahu apakah tamparan itu berarti kekesalanku padanya
atau karena dia mencabut kontol nya dari memek ku yang masih lapar. Setelah
Didi pulang herannya aku tidak menceritakan kejadian malam lalu dan pagi tadi,
aku berharap Didi dapat memaklumi gairah liarku kelak. Dengan hanya menggenakan
kimono dengan tali depan aku dekati Didi yang masih asik di depan komputernya
di dalam kamar, lalu aku buka tali kimonoku dan kugesekan buah dadaku yang
besar itu ke kepalanya dari samping dan kugesekkan memek ku dilengan didi,
berharap dia menoleh dan menyerangku. Ternyta yang kudapatkan adalah
bentakannya Ayu..apakah kamu tak bisa melihat kalau aku sedang sibuk? Jangan
kau ganggu aku dulu..ini untuk masa depan kita teriaknya keras. Aku yakin
Han juga mendengar teriakannya. Aku terkejut dan menangis, lalu aku keluar
kamar dengan membanting pintu, lalu aku pergi ke pinggir kolam dan duduk di
sana merenung dan menahan nafsu. Dari kolam aku bisa melihat bayangan di Didi
di depan komputer dan lampu di kamar Han.
Tampak samar-samar Han keluar dari kamar mandi tanpa sehelai benangpun menutupi
tubuhnya. Karena di luar gelap tak mungkin dia melihatku. Tanpa sadar aku
mendekat ke jendelanya dan memperhatikan Han mengeringkan tubuh. Gila kekar
sekali tubuhnya dan yang menarik perhatianku adalah kontol nya yang besar dan
tegang mengangguk- angguk bergoyang sekanan memanggilku. Aku malu sekali
mengagumi dan mengaharapkan kembali kontol itu masuk ke dalam memek ku yang
memang masih haus dan bernafsu. Perlahan aku membelai-belai memek ku hingga
terasa basah akhirnya aku memutuskan untuk memintanya pada Han, dengan hati
yang berdebar kencang dan nafsu yang sudah menutupi kesadaran, aku nekat masuk
ke dalam kamar Han dan langsung mengunci pintu dari dalam. Han sangat terkejut
Ayu..apa yang kamu lakukan?, aku hanya menempelkan telunjuk di bibirku yang
tersenyum nakal dan memberi isyarat agar tidak bersuara karena Didi ada di
kamar seberang. Langsung aku membuka pakaian tidurku dan terpampanglah tubuh
putih mulusku tanpa sehelai benagpun di hadapannya, Han hanya terperangah dan
menatap kagum pada tubuhku. Han tersenyum sambil memperlihatkan kontol nya yang
semakin membesar dan tampak berotot. Dengan segera aku langsung berlutut di
hadapannya dan mengulum kontol nya, Han yang masih terkejut dengan kejadian ini
hanya mendesah perlahan merasakan kontol nya aku kulum dan hisap dengan nafsuku
yang sudah memuncak. Sambil mulutku tetap di dalam kontol nya aku perlahan naik
ke atas tempat tidur dan menempatkan memek ku di mulut Han yang sudah terbaring,
dia mengerti maksudku dan langsung saja lidahnya melahap memek ku yang sudah
sangat basah, cukup lama kami dalam posisi itu, terinat akan Didi yang bisa
saja tiba- tiba datang aku langsung mengambil inisiatif untuk merubah posisi
dan perlahan duduk di atas kontol nya yang sudah mengacung tegang dan besar
panjang. Perlahan aku arahkan dan masukan ke dalam lubang memek ku, rasanya
berbeda dengan saat aku diperkosanya, perlahan tapi pasti aku
merasaskan suatu sensasi yang amat besar sampai akhirnya keseluruhan
batang kontol Han masuk ke dalam memek ku Ahh..sssfff..haaan!
erangku perlahan menahan suara gairahku agar tidak terdengar, aku merasakan
seluruh kontol nya memenuhi memek ku dan menyentuh rahimku. Sungguh suatu
sensasi yang tak terbayangkan, dan sensasi itu semakin bertambah saat aku mulai
menggoyangkan pantatku naik turun sementara tangan Han dengan puasnya terus
memainkan kedua buah dadaku memuntir-muntir putingku hingga berwarna kemerahan
dan keras ahh..ahh..
demikian erangan kami perlahan mengiringi suara kontol nya yan keluar masuk
memek ku clok..clok..clok? Tak tahan dengan nafsunya mendadak Han duduk dan
mengulum buah dadaku dengan rakusnya bergantian kiri kanan bergerak ke leher
dan terus lagi. Aku sungguh tak dapat menahan gairah yang selama ini terpendam.
Mungkin karena nafsu yang sudah sangat tertahan atau takut Didi mendengar tak
kuasa aku melepaskan puncak gairahku yang pertama sambil mendekap erat Han dan
menggigit pundaknya agar tidak bersuara, kudekap erta Han seakan tak dapat
dilepaskan mengiringi puncak orgasmeku. Han merasakan kontol nya disiram cairan
hangat dan tahu bahwa aku mengalami orgasme dan membiarkanku mendekapnya sangat
erat sambil memelukku dengan belaian hangatnya. Selesai aku orgasme sekiat 30
detik, Han membalikan aku dengan kontol nya masih tertancap di dalam memek ku.
Han mulai mencumbuku dengan menjilati leher dan putingku perlahan, entah
mengapa aku kembali bernafsu dan membalas ciumannya dengan mesra, lidah kami
saling berpagutan dan Han merasakan kontol nya kembali dapat keluar masuk
dengan mudah karena memek ku sudah kembali basah dan siap menerima serangan
berikutnya. Dan Han langsung memompa kontol nya dengan semangat dan cepat
membuat tubuhku bergoyang dan buah dadaku bergerak naik turun dan sungguh suara
yang timbul antara erangan kami berdua yang tertahan derit tempat tidur dan
suara kontol nya keluar masuk di memek ku kembali membakar gairahku dan aku
bergerak menaik turunkan pantatku untuk mengimbangi Han. Dan benar saja 10
menit kemudian aku sampai pada puncak orgasme yang kedua, dengan meletakan
kedua kakiku dan menekan keras pantatnya hingga kontol nya menyentuh rahimku.
Kupeluk Han dengan erat yang membiarkan aku menikmati deburan ombak kenikmatan
yang menyerangku berkali-kali bersamaan keluarnya cairanku. Kugigit bibirku
agar tidak mengeluarkan suara, cukup lama aku dalam keadaan ini dan anehnya
setelah selesai aku berada dalam puncak ternyata aku sudah kembali mengimbangi
gerakan Han dengan menaik turunkan pantatku. Saat itulah kudengar pintu kamarku
terbuka dan detik berikutnya pintu kamar Han diketuk Didi, Han..kau sudah
tidur?, demikian ketuk Didi. Langsung saja Han melepaskan pelukannya dan
menyuruhku bersembunyi di kamar mandi.
Sempat menyambar pakaian tidurku yang tergeletak di lantai aku langsung lari ke
kamar mandi dan mengunci dari luar. Sungguh hatiku berdebar dengan kerasnya
membayangkan apa jadinya jika suamiku tau kalau istrinya yang lagi dilanda
birahi ini bugil dengan memek yang merekah dan basah bersembunyi dikamar mandi
sebelahnya persis berdiri?. Han dengan santai dan masih berbugil membuka pintu
dan mengajak Didi masuk, Didi sempat terkejut melihat Han bugil, hei sedang apa
kamu han? tanpa curiga dengan tempat tidur yang berantakan yang kalau
diperhatikan dari dekat ada cairan orgasmeku tadi yang cukup banyak disprei.
Han hanya tersenyum dan mengatakan, Mau tau aja lu.. Dasar Didi dia langsung
membicarakan suatu hal pekerjaan dan mereka terlibat pembicaraan itu. Kurang
lebih sepuluh menit mereka berbicara dan sepuluh menit juga hatiku sungguh
berdebar-debar tapi anehnya dengan keadaan ini nafsuku sungguh semakin
menjadi-jadi sempat aku bermasturbasi karna gatal sekali memek ku mungkin
terdengar dari luar kalau saja mereka diam... Setelah Didi keluar, Han kembali
mengunci pintu kamar dan mengetuk kamar mandi perlahan,Ayu buka pintunya..sudah
aman. Begitu aku buka pintunya Han langsung menarik aku dan mendudukanku di
meja dekat kamar mandi, langsung saja dibukanya kedua kakiku dan bless kontol
nya kembali memenuhi memek ku Ahhh..ahh.. erangan kami berdua kembali terdengar
perlahan sambil terus menggoyangkan pantatnya maju mundur Han melahap buah
dadaku dan putingku. Sepuluh menit berlalu dan goyang Han semakin cepat
sehingga aku tahu dia akan mencapai puncaknya, dan akupun merasakan hal yang
sama haaan lebih cepat sayang aku sudah hampir keluar..desahku tahan sayang
kita bersamaan keluarnya, dan benar saja saat kurasakan maninya menyembur deras
dalam memek ku aku mengalami orgasme yang ketiga dan lebih hebat dari yang
pertama dan kedua, kami saling berpelukan erat dan menikmati puncak gairah itu
bersamaan. haaaan.., desahku tertahan. Ahhh Ayu..kau memang istri yang
binaaal.. demikian katanya. Akhirnya kami saling berpelukan lemas berdua,
sungguh suatu pertempuran yang sangat melelahkan. Saat kulirik jam ternyata
sudah dua jam kami bergumul. Terima kasih Han..kau membangkitkan sisi
kebinalanku.. kataku dengan kecupan mesra dan langsung memakai pakaian tidurku
kembali dan kembali ke kamarku dengan memek penuh seperma didalamya tanpa aku
cuci terlebih dahulu.
Didi tidak curiga sama sekali dan tetap berkutat dengan komputernya dan tidak
menghiraukanku yang langsung berbaring tanpa melepas pakaianku seperti biasanya
karena aku tahu ada bekas ciuman Han di sekujur buah dadaku dan sepermanya
dalam memek ku. Malam itu aku merasa sangat bersalah pada Didi tapi di lain
sisi aku merasa sangat puas sekali dan tidur dengan nyenyaknya. Esoknya seperti
biasa di hari Minggu aku dan Didi berenang di pagi hari tetapi mengingat adanya
Han, kami yang biasanya berenang berbugil akhirnya memutuskan memakai pakaian
renang, aku syukuri karena hal ini dapat menutupi buah dadaku yang masih memar
karena gigitan Han. Saat kami berenang aku menyadari bahwa Han sedang menatap
kami dari kamarnya. Dan saat Didi sedang asyik berenang kulihat Han memanggilku
dengan tangannya dan yang membuat aku terkejut dia menunjukan kontol nya yang
sudah mengacung besar dan tegang. Seperti di hipnotis aku nekat berjalan ke
dalam, mas aku mau ke dalam ambil makanan ya..! kataku pada Didi, dia hanya mengiyakan
sambil terus berenang, Didi memang sangat hobi berenang. Aku dengan tergesa
masuk ke dalam dan menuju kamar Han. Di sana Han sudah menunggu dan tak sabar
dia melucuti pakain renangku yang memang hanya menggunakan tali sebagai
pengikatnya. Gila kamu Han..bisa ketahuan mas Didi ntaaar, protesku tanpa
perlawanan karena aku sendiri sangat bergairah oleh tantangan ini. dan dengan
kasar dia menciumi punggungku sambil meremas buah dadaku Tapi kamu menikmatinya
khan?! goda Han sambil mencium leher belakangku. Dan aku hanya mendesah menahan
nikmat dan tantangan ini. Yang lebih gila Han menarikku ke jendela dan masih
dari belakang dia meremas- remas buah dadaku dan meciumi punggung hingga
pantatku, Gila kau Han, mas Didi bisa melihat kita, tapi anehnya aku tidak
berontak sama sekali dan memperhatikan mas Didi yang benar-benar sangat
menikamti renangnya. Di kamar Han pun aku sangat menikmati sentuhan Han. Ayu
kamu suka ini khan? tanyanya sambil dengan keras menusukan kontol nya ke dalam
memek ku dari belakang. AHH..Han.. teriakku kaget dan nikmat, sekarang aku
berani bersuara lebih kencang karena tahu Didi tidak akan mendengarnya.
Langsung saja Han memaju mundurkan kontol nya di memek ku..Ahh.. Han lebih
kencang..entot aku lampiaskan nafsumu dan puaskan aku Han..kontol mu sungguh
luar biasa..Han aku milik kamu.. teriakku tak keruan dengan masih memperhatikan
Didi.
Han mengimbangi dengan gerakan yang liar hingga memek ku terasa lebih dalam
lagi tersentuh kontol nya dengan posisi ini,Ayu..khhaau
hhebat.. desahnya sambil terus menekanku, kalau saja Didi melihat sejenak ke
kamar Han maka dia akn sangat terkejut meilhat pemandangan ini, istrinya yang
mulus ini sedang dinikmati tubuhnya oleh rekan kerjanya. Ternyata kami memang
bisa saling mengimbangi, kali ini dalam waktu 20 menit kami sudah mencapai
puncak secara bersamaan teruuus Han lebih khheeenncang..ahhhh aku
keluar,teriaku. Aaakuu juga ayuuuuuuh.. nikkkkmat ssekali
kelammminmuuu..aahhhhh. teriaknya bersamaan dengan puncak kenikmatan yang
datang bersamaan. Setelah itu aku langsung mencium bibirnya dan kembali
mengenakan pakaian renangku tanpa mencuci memek ku yang masih tersisa cairan
kental han dan kembali berenang bersama Didi yang tidak menyadari bahwa
istrinya habis disetubuhi dengan liarnya. Setelah itu hari-hari berikutnya
sungguh mendatangkan gairah baru dalam hidupku dengan tantangan bercinta
bersama Han. Pernah suatu saat ketika akhirnya Didi mau bercinta denganku di
suatu malam hingga akhirnya dia tertidur kelelahan, aku hendak mengambil susu
di dapur dan karena sudah larut malam aku nekat tidak mengenakan pakaian
apapun. Saat aku membungkuk di depan lemari es sekelebat ku lihat bayangan di
belakangku sebelum aku menyadari Han sudah di belakangku dan langsung menubruku
dari belakang. kontol nya langsung menusuk memek ku yang
membuatku hanya tersedak dan menahan nikmat tiba-tiba ini.
Han mengoyang kontol nya dengan liar hampir saja gelas yang kupegang terlepas
dari tangganku, dengan posisi ini han menyetubuhiku dengan brutalnya seperti
tiada hari esok lagi.. dengan sodokan yang kuat aku mencapai orgasme yang
pertama ahhh aakhh han aku kekuar akuu keluar..dia tidak memperdulikan
desahanku dengan terus menghujamkan kontol nya dengan cepat..akh akhh..itu yang
hanya terucap dari mulutku, ayuuu istri binal temankuuu..kamuuuh memang
nikmat..jadilah pelacurku ayuuu jadilah pemuas nafsukuuuuh aahh ahh..dengan
keras han menghentakkan kontol nya dimemek ku lalu dia mengambil kursi dan
duduk di atasnya sambil memangku aku, Han kamu mau aku jadi pelacurmuuuh?
desahku iyaaa ayuuuu didepan didi kau istri setianya tapi dibelakang didi kau
istri binal yang gatal dan ingin melacurkan tubuhmu pada setiap laki2
ayuuuu..sambil mengesekan memek ku ke kontol han yang siap menusuku dari bawah
akupun mengiyakan kemauan han aaakh iyaaa tapi ada satu syarat yaitu selalu
puaskan dahagaku dengan kontol dbeserta spermamu kememek ku dan hamili aku
haaaan aaah…han pun menurunkan pantatku dan menghentakan kontol nya kememek ku
sambil bendesah dan berbisik iyaaa ayuuukuuh aakh.. dan kami bercinta sampai
hampir pagi di dapur dan hampir ketahuan suamiku saat dia terbangun dan keluar
kamar secepat kilat han bersembunyi dikamar mandi dapur dan mas didi menanyakan
knapa aku bugil didapur pagi2 buta sambil kugandeng menuju kamar kubilang ambil
minum dan karna masih pagi2 buta ga aka nada yang tau aku bugil sayang
sesamapinya dikamar mas didi langsung menyetubuhiku..sudah habis tenagaku
serasa mau pingsan.. Sungguh pengalaman yang mengairahkan bersama Han
kudapatkan gairah terpendamku selama ini. Akhirnya ketika proyek kantor Didi
selesai Han harus pergi dari rumah kami dan malam sebelum pergi aku dan Han
menyempatkan bercinta kembali dengan liarnya..
Komentar
Posting Komentar