Aku dan istriku, Reny yang biasa kupanggil dengan Ren, sudah
menikah kira-kira 20 tahun. Istriku saat ini berprofesi sebagai ibu rumah
tangga, meskipun sempat kuliah di sebuah perguruan tinggi negeri. Sedikit
gambaran fisik tentang istriku, Reny pada saat ini berumur 35 tahun, berkulit
putih, berambut ikal sepunggung, dengan payudara yang cukup besar (34B)
berbentuk bagus sekal, tinggi 155 cm, berat 50 kg, dengan perut rata dan
pinggang kecil namun sintal. Pinggulnya serasi dengan bentuk badannya dan kedua
bongkahan pantatnya sekali. Secara umum, dia cukup seksi.
Telah lama kami mempunyai fantasi untuk melakukan aktifitas seks three some.
Biasanya, sebelum melakukan Making Love, kami mengawalinya dengan saling
menceritakan fantasinya masing-masing. Fantasi yang paling merangsang bagi kami
berdua, adalah membayangkan Reny melakukan hubungan seks dengan laki-laki lain
dengan kehadiranku. Sekedar informasi, Reny memang mempunyai gairah seks yang
sangat tinggi, sementara di sisi lain, aku biasanya cuma sanggup ejakulasi satu
kali. Setelah ejakulasi, meskipun sekitar satu jam kemudian penisku bisa ereksi
lagi, umumnya aku merasa lelah dan tidak bergairah, mungkin akibat beban
pekerjaan yang cukup berat. Karenanya, biasanya ketika dia minta agar bisa
mencapai orgasme berikutnya, paling banter aku melakukannya dengan tangan, atau
membantunya bermasturbasi dengan dildo. Walaupun demikian selama ini dia bisa
merasa puas dengan cara tsb.
Setelah sekian lama mempunyai fantasi tsb, suatu hari aku tanya apakah ia mau
merealisasikan fantasi tsb. Pada awalnya ia cuma tersenyum dan mengira aku cuma
bercanda. Namun setelah aku desak, ia balik bertanya apakah aku serius. Aku
jawab, ya aku serius. Terus dia tanya lagi apakah nanti aku masih akan tetap
sayang sama dia, aku jawab ya, aku akan tetap menyayanginya sepenuh hati, sama
seperti sekarang. Lalu aku tambahkan, bahwa motivasi utama aku adalah untuk
membuatnya bahagia dan mencapai kepuasan setinggi-tingginya. Melihat wajahnya
ketika mencapai orgasme, selain sangat merangsang juga memberikan kepuasan
tersendiri bagiku.
Akhirnya dia jawab dia mau melakukannya kalau moodnya mengijinkan. Kemudian aku
dan Reny mendiskusikan kira-kira dengan siapa kami melakukannya, akhirnya
pilihan datang kepada seorang teman dekatku, namanya Rocky biasa kupanggil
dengan rok, yang telah lama kami kenal, namun jarang bertemu karena tinggal di
kota lain. Sejak itu sering fantasi kami melibatkan kehadiran Rocky. Usia Ven 45
tahun, sama denganku, meski demikian tubuhnya lebih besar,dan agak alim
Akhirnya setelah beberapa hari berlalu, aku menghubungi Rocky dari rumahku.
Setelah berbasa-basi sebentar, lalu aku mulai menceritakan tentang
fantasi-fantasi kami. Sebagai sahabat lama, kami terbiasa berbicara terbuka,
termasuk masalah seks. Rocky tampak antusias mendengar ceritaku dan dia
menyatakan kesanggupannya. Mengingat kesibukan bisnisnya, dia merencanakan
untuk datang ke kotaku sekitar minggu lagi. Tidak lupa aku tegaskan, bahwa
semua rencana ini sepenuhnya bergantung kepada kesediaan istriku. Artinya jika
pada saat-saat terakhir Reny berubah pikiran, maka sama sekali tidak boleh ada
satu pihakpun yang memaksakan kehendaknya. Aku katakan juga, dia tidak boleh
berlaku kasar terhadap Reny, sebab kepuasan Reny adalah segala-galanya. rocky
setuju dan dapat memakluminya.
Akhirnya waktu yang yang ditunggu tiba, baik Reny maupun aku cukup gugup
menghadapi apa yang telah kita rencanakan. Namun aku meyakinkan Ris bahwa dia
boleh berubah pikiran kapanpun. Sekitar pukul 6 sore rocky datang, pada saat
itu aku masih berada di luar, Reny mengabarkan kedatangannya melalui telepon.
Pukul 7 aku tiba di rumah, tampak rocky telah mandi dan ganti baju dan sedang
menonton TV. Sementara itu Reny sedang berada di kamar mandi. Setelah ngobrol
sebentar, kemudian aku masuk ke kamar untuk menyimpan tas dan mengganti
pakaian. Pada saat bersamaan Reny baru keluar dari kamar mandi (kamar mandi
terletak di dalam ruang tidur kami) dengan hanya memakai handuk. Dia tampak
sangat cantik malam itu. Sementara aku mengganti pakaian, Reny mengenakan
daster pendek berwarna merah. Reny tampak cantik dengan daster tersebut,
panjang daster tsb hanya sampai ke pertengahan paha, tampak kontras dengan pahanya
yang berwarna putih mulus. Sementara Reny masih menyisir rambut dan memakai
parfum, aku keluar menemui rocky.
Setelah beberapa saat kami mengobrol, bercerita tentang keadaan masing-masing.
Ris kemudian keluar kamar. rocky hampir tak berkedip menatap Reny yang
benar-benar tampil seksi malam itu. Singkat cerita, setelah selesai makan malam
kami sama-sama duduk di karpet, menonton acara TV yang saat itu sedang
berlangsung. Posisinya Rocky, kemudian Reny di tengah menyender di dadaku.
Terus terang suasana saat itu agak canggung dan kami benar-benar tidak tahu
cara untuk memulai semua rencana yang telah disusun.
Akhirnya aku mengambil inisiatif dengan mulai menyentuh dan melingkarkan tangan
di dada Reny dan menyentuh payudaranya dari luar daster. Mendapat tindakan
demikian Reny mulai terangsang dan nafasnya mulai tidak teratur. Segera setelah
itu, aku lumat bibirnya dan tangan aku mulai menyusup ke balik dasternya.
Ternyata saat itu reny sudah tidak memakai BH. Reny benar-benar terangsang
kini. Pada saat itu tangan Ven mulai mengelus-elus paha reny yang telah
terbuka, karena daster mininya telah terangkat ke atas. Kaki reny yang tadinya
tertekuk ditarik, sehingga sekarang Reny berada dalam posisi duduk sambil
bersandar padaku dengan kedua pahanya yang agak terbuka dan kaki melonjor ke
depan. Tangan Rocky mulai bergerilya pada bagian paha atas Reny.
Kemudian Rocky menarik tangan reny dan meletakkannya di atas pangkuan Rocky.
Secara reflek, dalam keadaan terangsang, Reny mengusap-usap kemaluan Rocky yang
telah tegang dari luar celananya. Bagian bawah celana Rocky terlihat
menggembung besar. Aku mengira-ngira betapa besar kemaluan Rocky ini. Sementara
bibirku mulai menyusur leher dan belakang telinganya (bagian yang paling
sensitif baginya). Setelah itu aku berbisik di telinga Reny, inilah saat untuk
merealisasikan fantasi kita. Lalu aku melepaskan pelukanku untuk memberi
kesempatan pada Rocky untuk beraksi.
Sekarang Rocky mulai mengambil alih permainan selanjutnya. Ditariknya Reny ke
pelukannya dan tangannya yang satu langsung mendekap payudara Reny yang sebelah
kanan, sedangkan tangannya yang satu mengelus-elus punggung Reny sambil
mulutnya melumat bibir Reny dengan gemas. Tangan Rocky yang berada di payudara Reny
disisipkan pada belahan daster Reny yang terbuka dan mulai memelintir dengan
halus ujung putingnya yang telah mengeras. Kemudian Ven menarik tangan Reny ke
arah resluiting celana Rocky yang telah terbuka dan menyusupkan tangannya
memegang kemaluan Rocky yang telah tegang itu. Kelihatan Reny agak tersentak
ketika terpegang senjata Rocky yang tampaknya besar itu.
Setelah beberapa saat mengelusnya, kemudian Reny membuka celana Rocky sehingga
kemaluannya tiba-tiba melonjak keluar, seakan-akan baru bebas dari kungkungan
dan sekarang dengan jelas terlihat. Aku sangat terkejut melihat kemaluan Rocky
yang sangat besar dan panjang itu. Kemaluan yang sebesar itu hanya ada di
film-film BF barat saja. Batang penisnya berdiameter 7 cm dikelilingi oleh
urat-urat yang melingkar dan pada ujung kepalanya berbentuk topi baja yang
sangat besar, panjangnya mungkin lebih dari 20 cm, pada bagian pangkalnya
ditumbuhi dengan rambut pirang yang lebat.
Setelah keluar dari celananya kelihatan seram, jauh lebih panjang dan besar
dari punyaku. Sesaat Reny menoleh ke arahku, dari sinar matanya yang agak
panik, tampak dia agak ketakutan dan tidak menduga akan menghadapi penis yang
sebesar itu. Aku mulanya juga agak ragu-ragu, tapi untuk menghentikan ini,
kelihatannya sudah kepalang, karena tidak enak hati pada Rocky yang telah
bersedia memenuhi keinginan kami itu.
Kemudian aku mengangguk sambil tersenyum memberi semangat pada Reny.
Mendapatkan persetujuanku dan dorongan semangat itu, Reny kemudian dengan kedua
tangannya memegang penis Rocky dan mulutnya mendekat ke kemaluan Rocky. Reny
mulai menjilati kepala penis Rocky yang besar itu. Kemudian setelah cukup basah
oleh air ludahnya, perlahan Reny mulai memasukkan penis Rocky ke dalam
mulutnya. Terlihat sangat susah bagi Ris untuk bisa memasukkan penis yang besar
itu ke dalam mulutnya. Terlihat mulutnya harus dibuka lebar-lebar untuk bisa
menampung penis Rocky yang dahsyat itu. Rocky tampak sangat menikmati isapan Reny
itu.
Kira-kira sepuluh menit Reny mengulum kemaluan Rocky, kemudian Rocky menarik
kepala Reny dan mendekatkan ke mukanya dan kemudian melumat bibir Reny. Reny
balas melumat bibir Rocky dengan ganasnya, sementara tangan Rocky merambah ke
payudara Reny dan mulai membuka daster Reny. Setelah daster terlepas, sambil
tetap berciuman, tangan Rocky mulai menyusup ke balik celana dalam Reny yang
berwarna cream sambil memainkan clitoris Reny. Tangan Reny sendiri tidak
tinggal diam, ia terus mengelus kemaluan Rocky yang semakin menegang.
Kemudian Ven menggendong Reny dan membawanya ke kamar tidur tamu. Terlihat Reny
sangat kecil dalam gendongannya, dibandingkan badan Rocky yang besar itu.
Secara perlahan kemudian Ven meletakkan Reny di ranjang dan membuka celana
dalam Reny. Hingga kini Reny telah telanjang bulat. Tampak kulitnya yang putih
dan vaginanya yang tanpa rambut (Reny biasa mencukur bulu vaginanya secara
teratur) merekah dan tampak basah. Kemudian Rocky perlahan-lahan mengarahkan
bibirnya ke leher Reny, kemudian turun ke dadanya dan mulai melumat puting
payudara Reny bergantian.
Sementara itu aku terus memperhatikan dari pintu kamar dengan menahan birahi
yang sangat memuncak. Setelah puas bermain-main di payudara Reny, Rocky
kemudian mulai menciumi pusar Reny sampai akhirnya mulai menjilati lubang
vagina Reny yang semakin basah. Setelah berlangsung kira-kira 30 menit, tampak Reny
mulai mendekati orgasme, mengetahui demikian, Rocky kemudian mulai mengarahkan
penisnya ke vagina Reny yang makin merekah. Sebelum memasukkan penisnya, tidak
lupa Rocky menggosok-gosok kepala penisnya pada bibir vagina Reny. Badan Reny
menggelinjang kegelian merasakan gosokan penis Rocky pada vaginanya.
Perlahan-lahan Rocky mulai memasukkan penisnya ke vagina Reny. Reny berusaha
membantu dengan membuka bibir vaginanya lebar-lebar. Kelihatannya sangat sulit
untuk penis sebesar itu masuk ke dalam lubang vagina Reny yang kecil. Tangan
Ven yang satu memegang pinggul Reny sambil menariknya ke atas, sehingga pantat Reny
agak terangkat dari tempat tidur, sedangkan tangannya yang satu memegang batang
penisnya yang ditekan masuk ke dalam vagina Reny.
Sementara Rocky sedang berusaha memasukkan penisnya kedalam memek Reny, badan Reny
terlihat menggelinjang-gelinjang dan dari mulutnya terdengar suara,
"aahh.., aahh.., sshh.., sshh", seperti orang sedang kepedasan. Pada
waktu Ven mulai menekan penisnya, terdengar jeritan tertahan dari mulut Reny,
"Aduuhh.., sakiitt.., mass rokk.., pelan-pelan.., doong". Rocky agak
menghentikan kegiatannya sebentar untuk memberikan kesempatan pada Reny
mengambil nafas, kemudian Rocky melanjutkan kembali usahanya untuk menaklukkan
vagina Reny. Aku agak kasihan juga melihat keadaan itu, disamping itu melihat
badan Reny yang menggeliat-geliat dan tangannya yang mencengkeram alas tempat
tidur dengan kuat, membuatku terangsang dengan hebat. Ven dengan pasti tetap
mendorong kemaluannya masuk secara perlahan-lahan ke dalam vagina Reny.
Akhirnya sesaat kemudian, hampir seluruh kemaluan Rocky masuk ke dalam vagina Reny.
Rocky kemudian menggerakkan penisnya keluar masuk dengan irama yang teratur,
sementara Reny mengimbangi dengan mengerakkan pantatnya. Tidak lama kemudian, Reny
mencapai klimaks. Tubuhnya mengejang dan mulutnya mengeluarkan jeritan
tertahan, "Aku sampaai mass rook.., peluk aku kuat-kuat". Bersamaan
dengan itu, kakinya melingkar di pinggang Rocky dan mengunci dengan erat.
Sementara Rocky hampir tidak bisa bergerak dan hanya menekankan kemaluannya ke
dalam vagina Reny sekuat mungkin. Tak lama, Reny mulai tampak rileks dan
melonggarkan kakinya yang melingkar di pinggang Rocky.
Sementara Rocky kemudian meneruskan gerakan keluar-masuk penisnya secara
perlahan-lahan dan Reny hanya diam kelelahan dengan nafas yang tidak teratur.
Tidak lama, tampaknya birahi Reny mulai bangkit lagi dan menggerakkan pantatnya
lagi. Maklum wanita kan bisa mengalami multiple orgasme.
Tidak lama kemudian, Rocky mencabut penisnya dari vagina Reny dan meminta Reny
untuk menungging. Kemudian Rocky memasukkan kemaluannya ke vagina Reny dari
belakang. Aku yang sejak tadi hanya menyaksikan mulai tidak tahan, kemudian aku
mendekat, membuka celana, dan mengarahkan kemaluanku yang sudah sangat tegang
ke mulut Reny. Dengan sangat bernafsu, Reny mengulum penisku sementara Rocky
tampak menggerakan pinggulnya semakin cepat. Tidak lama kemudian tampaknya Rocky
hampir mencapai klimaksnya dan mengerakkan pantatnya dengan sangat cepat. Reny
mengimbangi gerakan Rocky dan melepaskan penisku dari mulutnya, sambil
mengeluarkan erangan Reny berkata, "Ayo mass gerakkan yang cepat.., ah..,
uh". Setelah itu Rocky ejakulasi dan menekankan pantatnya rapat-rapat
sehingga pinggulnya menempel ketat pada pinggul Reny. Dan pada saat hampir
bersamaan Reny pun kembali mencapai orgasme. Tak lama Rocky mencabut penisnya
dan tidur telentang di samping Reny.
Aku kemudian duduk di kursi sofa yang ada di ruang tidur itu dan menarik Reny.
Perlahan Reny jongkok di atasku dan mulai menurunkan vaginanya yang tampak
membengkak ke arah kemaluanku (mungkin akibat barang Rocky yang sangat besar
itu). Dengan mudah penisku masuk ke dalam vagina Reny, maklum setelah cukup
lama barang Rocky yang besar itu keluar masuk, membuat vagina Reny agak melar.
Walau demikian, aku tidak bisa menahan ejakulasi terlalu lama, mungkin akibat
pengaruh situasi, tidak lama penisku memuntahkan cairan sperma di dalam vagina Reny,
sampai meluber keluar.
Tampak Rocky terbaring dengan lesu di ranjang dan aku di sofa. Tampaknya energi
kami benar-benar terkuras. Sementara Reny kemudian pergi ke kamar mandi, untuk
pipis dan membersihkan sisa-sisa spermaku di vaginanya. Kira-kira setengah jam
kami beristirahat, Reny berinisiatif mengulum kemaluan Rocky yang masih
mengkerut. Sementara aku hanya memperhatikan. Tidak lama, kemaluan Rocky mulai
membesar lagi setelah beberapa saat dikulum. Reny kemudian mengangkangkan
kakinya di atas Rocky yang telentang tidur dan menghadapkan wajahnya ke arah
penis Rocky. Rocky kemudian menjilati vagina Reny sampai ke lubang anusnya, dan
Reny sendiri sibuk mengulum dan menghisap penis Rocky. Melihat pemandangan ini,
kemaluanku pun mulai menegang kembali.
Tak lama Reny bangun dan duduk di atas Rocky, kemudian Reny memasukkan penis Rocky
ke vaginanya dengan posisi Reny di atas. Reny menaik-turunkan pantatnya dengan
bibir vagina mencengkeram penis Rocky dengan erat. Ketika Reny menaikkan
pantatnya, bibir vaginanya turut tetarik keluar mencengkeram kemaluan Rocky.
Sungguh pemandangan yang sangat mengairahkan. Makin lama gerakan Reny makin
cepat dan tak lama Reny tampak mencapai orgasmenya dan menekankan pantatnya
kuat-kuat sehingga penis Rocky masuk seluruhnya. Setelah itu Reny menarik
pantatnya dan jongkok di tepi ranjang sambil mengulum kemaluan Rocky. Sementara
vaginanya mengarah ke arahku. Melihat pemandangan demikian, aku memasukkan
penisku ke vagina Reny dari belakang, sementara mulutnya sibuk mengulum
kemaluan Rocky keluar masuk.
Kira-kira sepuluh menit kemudian, Reny kembali mencapai orgasmenya dan aku
rasakan vaginanya menjepit penisku dengan erat. Tak lama aku pun kembali
mencapai ejakulasi. Setelah itu Reny mengelap sisa air maniku yang tertinggal
di mulut vaginanya dengan handuk kecil, Reny kemudian berbaring di ranjang dan Rocky
kembali memasukkan penisnya ke vagina Reny.
Setelah hampir satu jam, dan Reny telah mencapai dua kali orgasme lagi, barulah
Rocky pun mencapai orgasmenya, namun kali ini Rocky mengeluarkan penisnya dari
vagina Reny, sehingga spermanya muncrat ke payudara dan perut Reny. Sambil
tersenyum Reny membalurkan sperma tsb ke seluruh dada dan perutnya, untuk
menikmati kehangatannya. Setelah itu Reny kemudian mengelapnya dengan handuk
kecil. Sementara Rocky tampak kelelahan namun sangat menikmati. Rocky kemudian
mencium bibir Reny, istriku dan memeluknya. Reny berkata bahwa ia sangat
menikmati malam itu dan tersenyum manis kepadaku. Kemudian mereka berdua
tertidur di ranjang dengan tubuh telanjang, sementara aku tertidur kelelahan di
atas sofa.
TAMAT
Komentar
Posting Komentar