Cerita
kali ini merupakan hal yang menyedihkan sekali karena teman suamiku yang
sungguh tega dengan diriku ini. Cerita Panas ini merupakan kisah sangat
menyedihkan karena itu aku berani mengukapkanya di cerita bebas ini dengan aku
kirimkan lewat via email karena aku harus ccurhat kemana lagi. Aku mau cerita
ke teman dekatku aku takut karena bisa sampai ke suamiku. Awalnya memang sangat
takut aku di perkosa karena sebenenya aku juga kurang nafsu birahi aku pura2 berontaksaja
sama teman suamiku yang memperkosa aku tapi sebenernya juga aku ke enakan. Oh
ya panggil saja namaku Dina Rozana, biasa dipanggil Dina. Aku berasal dari ras
Melayu dan tinggal di Kuala Lumpur, Malaysia. Berikut ini aku akan berbagi
tentang pengalaman ku tentang sex yang pernah kualami dalam kehidupan nyataku.
Tentang pengalamanku diperkosa oleh beberapa lelaki dan bukan suamiku
menjadikan ini cerita seru untuk pembaca pecinta pembaca cerita. Walaupun ini
adalah pengalaman pribadiku tapi aku tak sungkan untuk menceritakannya karena
aku takkan bisa memendam ini semua, biarlah semua orang tahu dan mereka pun
bisa mengantisipasi segala kejadian yang sama dengan aku. Jika anda berminat
membaca cerita tentang diperkosa massal ini dipersilahkan di bawah ini adalah
semua fakta dan kenyataan.
Sehari-hari, aku bekerja sebagai seorang customer service di sebuah Islamic
Bank terkemuka di downtown KL.
Suamiku bekerja sebagai seorang engineer di sebuah big multi-national company.
Pekerjaannya membuat suamiku sering berkeliling ke banyak negara dan memiliki
pergaulan internasional. Pembawaan suamiku yang supel dan ramah membuatnya
memiliki banyak sahabat karib yang multi-ras.
Banyak orang bilang, kalau aku dapat dikategorikan sebagai wanita yang memiliki
rupa dan tubuh menarik. Walau tidak secantik ratu dunia, tapi kalau lelaki
lihat pasti menoleh sedikitnya dua kali. Ini bukan sombong, melainkan
kenyataannya memang begitu.
Tak heran kalau aku tak mengalami kesulitan sama sekali ketika melamar
pekerjaan sebagai seorang customer service. Aku pun selalu mendapat pujian dari
kawan-kawan suamiku setiap kali mereka berjumpa dengan kami. Tentu saja sebagai
seorang wanita aku merasa tersanjung.
Kebetulan walaupun sering berkerudung, aku gemar pula mengenakan pakaian ketat
yang menampakkan lekuk-lekuk bentuk tubuhku. Tentu saja aku berpakaian seperti
itu hanya di luar jam kerja. Biasanya jika ada acara party atau sekedar
kumpul-kumpul bersama kawan-kawan suamiku.
Memang suamiku sudah bersahabat dengan kawan-kawannya jauh sebelum menikah
denganku. Keakraban mereka seperti sudah melebihi saudara sendiri. Setelah kami
menikah, mau tak mau aku mulai mengakrabi mereka juga. Lambat laun, aku pun
terbiasa dengan tingkah laku mereka….
Malah di antara mereka ada pula yang berani mengajakku bergurau dengan cara
porno. Kebetulan mereka pun tahu kalau kami suami isteri memang open-minded dan
tidak kolot. Aku melayaninya saja karena aku berusaha menghargai latar belakang
budaya teman-teman suamiku itu yang keturunan China dan India, yang tentu saja
lebih liberal daripada lingkungan keluargaku yang muslim.
Bagaimanapun, sampai sejauh itu aku hanya berani di mulut. Kalau ada yang
coba-coba iseng ingin menciumku atau mencuri kesempatan lebih jauh lagi, aku
pasti menolak juga. Paling jauh, aku hanya membiarkan mereka memelukku atau
menyentuhku dalam batas-batas yang wajar. Di luar itu, bagiku kehormatanku
hanya untuk lelaki yang jadi suamiku.
|
Karena acara ini adalah private party, malam itu aku memakai baju yang seksi
sedikit… dengan tali halus dan leher lebar yang leluasa menampakkan pangkal
buah dadaku yang ranum dan padat… rok pendek sampai pangkal paha… warna hitam
lagi.. Sementara kubiarkan rambutku yang sebahu mengembang bebas terbuka…
Hitung-hitung sekedar selingan dari kostum sehari-hariku yang mengharuskanku
berkerudung… Lagipula, ini adalah perayaan ulang tahun pernikahan kami… Aku
merasa wajib untuk tampil secantik dan semenarik mungkin… Dengan make up yang
simple nampaklah jelas kecantikan alamiku.
Walaupun sudah bersuami tapi kami jarang dapat bersama karena suami sering
tugas ke luar negeri. Jadi tubuhku masihlah kencang seperti saat gadis sebab
tak terlalu sering dijamah oleh suamiku… tapi aku tetap bahagia dengannya.
Singkat cerita, kami pun sampai di rumah kawan yang menyelenggarakan acara itu.
Aku bersalaman dengan kawan-kawan suamiku. Kebetulan mereka sudah lengkap hadir
di sana… Teman-teman suamiku itu berjumlah 8 orang… tapi aku agak heran sebab
tak ada wanita lain selain aku.
Ketika kutanya mereka, katanya istri mereka sedang tidak free, ada yang harus
jaga anak demamlah, ada yang harus beresin sesuatu dirumahlah. Pokoknya ada
saja alasan masing-masing.
Jadi acara makan dan potong kue pun dimulai. Aku tidak sangka mereka
menghidangkan minuman keras juga… Sepengetahuanku, suamiku adalah seorang yang
tak pernah suka minuman keras… tapi malam itu suamiku bisa minum sampai mabuk,
juga termasuk aku….. Sebenarnya aku tidak mau minum, tetapi setelah dipaksa
kawan-kawan suamiku dan demi menjaga perasaan mereka dan suami (nanti dikata
aku tak ikut memeriahkan suasana). Jadi aku pun minumlah… walaupun itulah
pertama kalinya aku menyentuh minuman seperti itu…
Samar-samar kuingat minuman itu cognac atau… entah apalah, aku tak begitu
paham… Yang aku tahu, dalam waktu singkat sudah banyak botol minuman keras yang
habis tergeletak di atas meja…
Lebih kurang pukul 11 malam aku mulai merasa agak pusing, biarpun sebenarnya
aku tidak banyak minum. Paling-paling hanya dua gelas kecil. Aku memang
berhati-hati supaya jangan sampai mabuk. Di samping aku pun tidak begitu suka
minuman keras. Sementara itu kulihat suamiku sudah tergeletak ketiduran di atas
kursi panjang di sudut ruangan.
Sementara di televisi terlihat tayangan film porno. Salah sorang kawan suamiku
yang keturunan India, kalau tak salah… Nathan, bertanya padaku.
“Apa Cik Dina mau berbaring di kamar dulu?”
“Tak lah, biar aku duduk di samping suamiku saja…..” kataku.
Jadi aku pun duduk… tapi ketika akan duduk, entah bagaimana aku hampir terjatuh
dan secara spontan Nathan yang berada di sampingku menarik tanganku buru-buru…
tapi ikut tertarik tali bajuku yang halus itu… Seketika putuslah sebelah tali
baju itu. Jadi bajuku terbuka sedikit dan kelihatanlah gundukan buah dadaku
yang sebelah…
Seketika pandangan Nathan nanar tertuju pada buah dadaku yang terbuka sebelah
itu dan kelihatan dia mulai bernafsu. Itu terlihat dari tarikan nafasnya yang
tiba-tiba menjadi cepat. Maklumlah aku rasa malam itu semua orang sudah minum
minuman keras agak banyak dan kelihatan sudah mulai mabuk. Jadi aku mencoba
menenangkannya dan membuat suasana kembali normal.
“Tidak apa-apa…” kataku pada Nathan sambil tersenyum dan cepat-cepat menarik bajuku
untuk menutupi dadaku yang terbuka……
Anehnya, si Nathan itu tidak juga melepaskan tangannya yang masih memegang
tanganku. Malah dia makin mendekat dan berusaha memelukku, dengan pura-pura
menjaga supaya aku tidak jatuh…..
Aku rasa dia sengaja mengambil kesempatan untuk memelukku, jadi aku menepis
tangannya. Sayangnya dia malah semakin berani dan semakin kuat memelukku begitu
merasa ada perlawanan.
Sementara itu teman-temannya yang lain hanya tertawa melihat kelakuan Nathan.
Malah terdengar ada yang menganjurkan Nathan supaya berusaha memelukku lebih
kuat lagi.
Aku mencoba meminta pertolongan dari suamiku, tapi tak ada reaksi apa-apa
darinya. Kelihatannya dia sudah tertidur dengan nyenyak karena terlalu mabuk.
Tadi dia memang minum tak henti-henti.
Merasa tidak ada jawaban dari suamiku, aku bergegas lari dan mencoba masuk ke
dalam sebuah kamar dekat ruang duduk, tapi para lelaki yang lain segera
mengepung sekelilingku.
Aku menjerit tapi siapalah yang akan mendengarnya. Suara dari sound system yang
begitu keras menutupi suara jeritanku… Dalam hati aku dapat merasakan sesuatu
yang buruk pasti akan terjadi…
Aku kemudian mencoba membujuk mereka supaya jangan mengapa-apakan aku dan
mengingatkan mereka bahwa aku adalah istri teman mereka. Tapi mungkin karena
mereka terlalu mabuk, mereka tidak mengindahkan perkataanku…
Malah Nathan akhirnya berhasil menangkapku dan memeluk tubuhku dengan erat dari
belakang. Sementara 2-3 orang temannya yang lain menangkap kaki dan memegang
tanganku… Mereka lalu mengangkat tubuhku dan membaringkanku pada lantai yang
berkapet tebal itu… Sakit juga kepalaku terantuk pada lantai…
Mereka terus memegang tangan kiri dan kananku. Sementara kedua kakiku mereka
kangkangkan lebar-lebar, membuat bajuku terangkat ke atas dan memperlihatkan
kedua pahaku yang putih mulus itu…
Nathan mulai bertindak dengan ganas dan menarik pakaianku dengan kasar… hingga
koyak terbuka. Aku hanya bisa menjerit-jerit. Kemudian seorang dari mereka
membekap mulutku dengan robekan bajuku… Aku jadi makin sesak nafas…
Aku dapat merasakan celana dalamku ditarik orang… Kemudian aku merasakan ada
tangan-tangan kasar mulai meraba dan meremas-remas seluruh badanku. Buah
dadaku, perutku, pinggul, paha dan kemaluanku menjadi sasaran tangan-tangan kotor
mereka…
Aku hanya bisa meronta-ronta, tapi tak berdaya sebab empat orang dari mereka
dengan kuatnya memegangi aku. Dua orang masing-masing pada kedua tanganku. Dua
yang lain pada kedua kakiku yang dibiarkan tetap terkangkang lebar oleh mereka.
Kemudian aku dengar mereka bersorak sambil menyebut-nyebut:
“Nathan….Nathan….Nathan….!!!!!”
Aku melirik ke bagian bawah tubuhku dan melihat muka Nathan terseyum. Dia
sedang berlutut di antara kedua pahaku, sambil kedua tangannya memegang
pinggulku. Sementara tubuhku yang tergeletak telah telanjang bulat tanpa
sepotong benang pun…..
Aku tahu persis apa yang akan mereka lakukan dan akan segera terjadi padaku….
Aku masih mencoba meronta dan menjerit dengan kuat, berusaha mempertahankan
kehormatanku, tapi sayangnya mulutku tersumbat kain. Tangan dan kakiku pun
dipegang kuat-kuat oleh mereka. Hanya badanku yang mengeliat-geliat, tapi
itupun tidak bisa apa-apa karena kedua tangan Nathan memegang pinggulku
erat-erat.
Dalam keputusasaanku tidak terasa ada perasaan aneh yang mulai melanda tubuhku,
yang membuat kemaluanku mulai basah…… Sementara itu pula aku merasakan
kemaluanku panas dan basah…
Aku mencoba melirik ke bawah kembali. Kulihat kepala Nathan sedang berada di
atas perutku. Terasa lidahnya mulai menjilat-jilat belahan kemaluanku dengan
rakus. Sementara kawannya yang dua lagi sedang membuka pakaian mereka
masing-masing… Dan kemudian kelihatanlah batang kemaluan mereka yang telah
mengacung dengan tegang dan kerasss…
Oooohhhhhh……kelihatan sangat besar-besar. Rata-rata lebih besar daripada
kemaluan suamiku yang selama ini hanya satu-satunya yang pernah kulihat dengan
nyata.
“Ayo, Nathan… masuki dia… campuri dia..!!!” suara kawan-kawan suamiku mulai
terdengar keras dan liar… menyemangati Nathan yang tampaknya diharapkan
memimpin mereka menyetubuhiku.
Aku makin takutt… dan…… mulai menangis…… tapi tangisanku sedikit pun tidak
mereka hiraukan. Mereka terus mengusap-usap kemaluan mereka masing-masing.
Kemudian aku mulai merasakan benda tumpul besar lagi keras mendesak masuk
membelah bibir-bibir kemaluanku. Rupanya Nathan sedang mencoba medesak
memasukkan batang kemaluannya ke dalam kemaluanku…….
“Ooooooooohhhhhhhhh………hhhhhhhmmmmmmm………!!!!!!” suara tertahan keluar dari
mulutku yang masih tersumbat kain. Aku…aku merasa sakit dan perih… karena dia
memaksa masuk batang kemaluannya yang berukuran sangat besar dengan rakus
sekali…… membuat badanku tersentak-sentak. Benar-benar besar dan panjang
dibandingkan dengan milik suamiku…
Nathan masih terus juga memaksa memasuki diriku.
Perlahan-lahan tapi pasti batang kemaluannya mulai membelah masuk ke dalam
kemaluanku. Mula-mula kepalanya… kemudian diikuti oleh batangnya….
perlahan-lahan….. makin dalam….. dalam…. teruuusss….. terasa tidak
habis-habisnya…… Sambil mulutnya tak henti-henti memuji begitu ketatnya lobang
kemaluanku menjepit kepala dan batang kemaluannya…. membuat teman-temannya tak
sabar menunggu giliran mereka…
Ia diam sejenak setelah akhirnya berhasil memasukkan seluruh batang penisnya ke
dalam tubuhku… Aku merasa gemetar, bukan saja tubuhku… melainkan juga
kemaluanku…!! Perasaanku bercampur aduk antara malu karena kemaluanku ternyata
memberikan respon spontan yang berbeda dengan pikiranku… dan kenikmatan yang
terasa mulai menjalari sekujur tubuhku…
Nathan kembali memuji liang kemaluanku yang basah dan berdenyut-denyut memijiti
kemaluannya… Sementara yang lainnya terus menghisap dan meremas-remas buah
dadaku… Akibatnya tak terhindarkan, kedua putingku pun jadi semakin mengeras…
Yang lainnya lagi mengelus-elus tubuhku. Pahaku, pantatku.. pokoknya seluruh
bagian badanku yang dapat dijangkau mereka…
Dalam waktu yang sama Nathan mulai meningkatkan aksinya dengan terus-menerus
menusuk dan mencabut batang kemaluannya. Mula-mula perlahan-lahan… makin lama
makin cepat…. cepat…… cepaaatttttt dannnnnn….
Ooooohhhhhhh…. badanku tergetar-getar….sementara aku…… Aaaaaaaaddduuuuuhhhh…..
Apa yang terrrrrjaaadiii… iiiinnniiiiii….. oooooohhhhhh…….. badanku menggeliat
dengan kuat dannnn….. aku mengalami orgasme terdahsyat yang pernah aku rasakan
selama ini……
“Aaaaaaaaaddddddddduuuuuuuu…………!!!!!!!” Badanku terhempas lunglai.
Melihat keadaanku itu, Nathan jadi makin bersemangat serta makin kuat dan cepat
saja gerakan pantatnya… sehingga keluar masuk batang kemaluannya berdecap-decap
karena lobang kemaluanku telah basah oleh cairan kenikmatan dari orgasme yang
dahsyat yang kualami….
Aku hanya terlentang pasrah dengan badan lemas. Sekali-sekali badanku
menggeliat lemah apabila sodokan kemaluannya menyentuh bagian terdalam dinding
dasar kemaluanku……
Walaupun aku tahu aku sedang diperkosa mereka tapi karena telah mengalami
orgasme yang dahsyat, aku akhirnya hanya bisa pasrah dan tidak ada lagi
perlawanan. Lama-kelamaan rontaanku makin lemah… Malah aku membiarkan mereka
melakukan apa saja yang mereka mau pada tubuh dan badanku… Termasuk ketika
mereka satu per satu mulai pula menciumi dan menikmati bibirku secara
bergantian….
Cerita Sex Terbaru – Ada 20 menit kemudian Nathan mencapai puncaknya dan sambil
menjerit kenikmatan.. dia menyemburkan air maninya membanjiri kemaluanku sambil
menghentakkan dan membenamkan kuat-kuat batang kemaluannya ke dalam lobang
kemaluanku… sehingga kembali tubuhku terhentak… Oooooohhhhhhhhh…….
Dibenamkannya terus kemaluannya itu sampai benar-benar mengkerut dan keluar
dengan sendirinya dari dalam kemaluanku.
Begitu kemaluan Nathan tercabut dan ia terbaring lemas disampingku, tiba-tiba
seorang dari kawannya dengan cepat menaikiku. Tanpa basa-basi, ia langsung
membenamkan kemaluannya yang sudah mengeras ke dalam kemaluanku yang telah
basah kuyup oleh air mani Nathan bercampur dengan cairan kenikmatanku…… Dia
terus mengayunkan tubuhnya berkali-kali dan tak sampai 10 menit kemudian dia
pun menyemburkan air maninya dalam kemaluanku…
Kemudian seorang demi seorang mereka berganti-ganti menyetubuhiku. Sementara
aku hanya bisa terbaring lemas dengan kedua paha terkangkang lebar-lebar dan
mata terpejam tak berdaya…
Selepas lelaki ketiga menyemburkan air maninya ke dalam kemaluanku, lelaki
keempat tidak langsung menyetubuhiku. Dia bersihkan dulu sisa air mani yang ada
dan mulai menjilat-jilat kemaluanku… Setelah puas, dia kemudian menyetubuhiku.
Seperti yang lain, dia juga menyemprotkan air maninya ke dalam kemaluanku.
Demikian seterusnya lelaki kelima, keenam, ketujuh, dan kedelapan melakukan hal
yang sama…..
Sementara itu aku… entah mendapat tenaga dari mana, ketika lelaki keenam sedang
memperkosaku, aku bukan sekedar diam, malah aku minta dia berbaring dan aku
naik di atasnya… Aku tunggangi lelaki itu dan aku ayunkan tubuhku dengan cepat
hingga aku mencapai klimaks berkali-kali… Lelaki yang lain, yang sedang
berbaring di sekeliling, berseru gembira sebab aku memberi respons yang tidak
mereka duga…
Malah sambil aku menunggang lelaki tadi, aku hisap kemaluan salah seorang
lelaki yang masih menunggu giliran… Aku makin bergairah dan bertindak liar…
Mereka makin suka… terus ada yang menjilat pantatku dan memasukkan jarinya ke
dalam lubang anusku… Aku merasakan makin sedap dan klimaks entah sampai berapa
kali… Adegan seterusnya berlangsung hingga kesemua lelaki merasa puas dangan
layananku.
Kemudian tak disangka-sangka Nathan sekali lagi merangkulku dan membenamkan
kemaluannya yang telah tegang lagi… Aku melayani Nathan hampir satu jam…
Seingatku dari pukul 11 malam sampai 2 pagi kemaluanku dikerjai oleh delapan
orang lelaki India, China dan Melayu itu bergantian… Aku betul-betul kecapekan
disetubuhi mereka. Nasib baik bagiku, anusku tidak diapa-apain mereka… Mereka
hanya mencolok-colok dengan jarinya.
Selesai aku digilir beramai-ramai, mereka pun keletihan termasuk aku sendiri.
Kami terlelap di situ, masih dalam keadaan telanjang bulat. Hingga kira-kira
jam 10 pagi keesokan harinya baru aku tersadar. Itu pun setelah dibangunkan
oleh suamiku.
Aku cuma bisa menangis dalam pelukan suami sambil menceritakan apa yang telah
terjadi semalam padaku, saat aku diperkosa beramai-ramai oleh teman-temannya.
Sayangnya suamiku tidak terlalu menanggapi, seolah-olah dia merestui kelakuan
teman-temannya memperkosa aku…
Setelah itu kemudian seorang demi seorang teman-temannya bangun dan bergegas
mengenakan pakaian masing-masing. Aku melihat Nathan sudah menyiapkan minuman
pagi.
Selesai minum pagi, baru aku mengetahui bahwa suamiku sebenarnya telah
bersepakat dengan Nathan. Suamiku bilang juga kejadian itu merupakan hadiah
bagi hari ulang tahun pernikahan kami yang pertama, karena aku dulu pernah
menceritakan padanya tentang imajinasi nakalku… yaitu ingin diperkosa oleh
lebih dari lima lelaki… Rupanya cerita khayalanku itu ditanggapi serius oleh
suamiku. Bersama kawan-kawannya, mereka merencanakan kejutan tersebut padaku…
Itulah sebabnya suamiku pura-pura mabuk tadi malam…
Karena sudah telanjur dan pada dasarnya aku juga merasa ketagihan, sekali lagi
hari itu aku dikerjai oleh sembilan lelaki termasuk suamiku sendiri. Kali ini
aku yang merelakan diri untuk dikerjai oleh para lelaki itu… Dengan bermacam
aksi dan style aku diperlakukan mereka. Acara orgy itu berlangsung hampir 4 jam
lamanya karena mereka masing-masing menyetubuhiku sepuas-puasnya dan selama
waktu yang mereka mampu bertahan… Nathan adalah yang terbaik di antara
semuanya…
Hari itu aku tidak pergi ke mana-mana selain bersetubuh dengan mereka itu
secara bergilir. Sementara menanti lelaki kesembilan menyelesaikan
permainannya, lelaki pertama kembali tegang dan kembali menyetubuhi aku sekali
lagi sesudahnya… Pendek kata, hari itu seharian penuh tubuh badan dan
kemaluanku bermandi air mani lelaki… Nampak bahwa suamiku adalah orang yang
paling gembira melihat impianku menjadi kenyataan… Aku juga turut gembira karena
dapat merasakan kontol lain selain milik suamiku…
Keesokan harinya aku demam… Hampir seminggu baru aku kembali pulih… Bagaimana
tidak koleps, sembilan lelaki mengerjaiku habis-habisan dan berkali-kali.
Rasanya setiap orang itu menyetubuhiku paling tidak tiga kali… Bayangkan betapa
lelahnya aku. Sampai bengkak kemaluanku dikerjai mereka…
Nasib baik tak membuatku mengandung… Kalau sampai kejadian, aku tak tahu anak
siapa yang aku kandung itu…
Sebulan dari kejadian itu aku teruskan hubunganku dengan Nathan…
Suamiku kemudian seolah-olah merestui perbuatanku itu… Malah dia sering sengaja
menitipkan diriku pada teman-temannya itu saat dia bepergian ke luar negeri.
Setiap kali suamiku ke luar negeri, nafsu seksku dipenuhi oleh Nathan dan
teman-teman suamiku yang lainnya…
Hal itu berkelanjutan hingga Nathan menikah. Sampai masing-masing sudah
memiliki keluarga sendiri. Aku pun kemudian melahirkan dua anak lelaki, yang
aku tak tahu anak siapa sebenarnya… sebab selain Nathan dan suami, ada juga 2-3
orang lelaki lain yang secara teratur sering menyetubuhiku dengan kerelaanku
sendiri…. Kadang-kadang suamiku jadi penonton saat aku bersetubuh dengan lelaki
lain….
Sampai sekarang aku masih berhubungan dengan salah seorang dari mereka tapi
bukan Nathan… Aku tak tahu sampai kapan perkara ini berlanjutan.
Komentar
Posting Komentar