Aku terbangun saat merasakan ada tangan yang menggerayangiku. Aku
melihat Dimas berjongkok di samping tempat tidur ku dengan sebelah tangan
disusupkan ke bawah baju tidur ku yg tipis dan sebelahnya lagi hilang dalam
celana boxernya. Terkejut bukan main, kutepiskan tangannya. Di sampingku,
tampak suamiku tidur membelakangi aku. Setengah berbisik aku marah pada Dimas.
"Jangan gila, Dim. Kalo ketahuan abangmu, aku bisa jadi janda
beneran"
Tapi yang kulihat Dimas hanya senyum² saja, malah sekarang tangannya mulai
meraba² pahaku.
Aku memang 'selingkuh' dengan adik iparku. Tapi hanya sebatas pada permainan
seks. Aku tak pernah punya perasaan padanya. Tapi aku tidak bisa menolak
tongkat ajaib dibalik boxernya. Nikmatnya lain dari kepunyaan suamiku. Mungkin
bagi sebagian sobat mania cerita dewasa nafsu birahi, sudah membaca bagaimana
pertama kali aku 'selingkuh' dengan adik iparku.
Biasanya aku bercinta dengan Dimas saat Hermawan , suamiku, tidak ada. Tapi
kali ini Dimas benar² gila. Tengah malam begini dia masuk ke kamarku dan
menggerayangi aku yang sedang tidur di samping suamiku. Aku juga heran
bagaimana Dimas bisa masuk karena biasanya aku selalu mengunci pintu kamar saat
akan tidur. Ini kulakukan karna aku malas berpakaian setelah bercinta dengan
Hermawan dan Hermawan pun tahu sifatku. Dia selalu membiarkanku tidur
telanjang. Malam ini, setelah adu mulut dengan suamiku, acara bercinta pun
terkorbankan. Masalah sepele akhirnya membuatnya tidur membelakangiku. Aku yang
merasa tidak bersalah jg tak mau kalah. Aku tidak akan minta maaf.
Entah berapa lama aku tidur sampai aku terbangun saat Dimas menggerayangi
tubuhku. Sedikit memaksa, aku menariknya keluar dari kamar. Aku meninggalkannya
di luar kamar dan berbalik masuk tanpa suara. Takut Hermawan terbangun. Pintu
kamar kukunci dan aku mengeceknya sampai ² kali, kemudian aku kembali berbaring
di samping Hermawan. Mencoba U/ tidur lagi ternyata tidak gampang. Rasanya
sentuhan tangan Dimas tak mau lepas dari pikiranku.
Jelas² membuatku horny, apalagi kalau membayangkan sesuatu dibalik boxer
ketatnya itu. Ahh.. Aku terangsang. Tapi aku gengsi kalau harus minta ke
Hermawan . Nekat karna sudah terangsang, pelan² sekali aku bangkit dari tempat
tidur dan keluar dari kamarku. Lalu aku masuk ke kamar Dimas yang letaknya
persis di sebelah kamarku. Dimas tersenyum nakal padaku.
"Akhirnya............"
Sengaja digantung kata²nya.
"Kok nekat gitu sih tadi? Gimana caranya Dim masuk? Perasaan tadi aku
mengunci pintu kamar kok."
"Ada deh.."
"Jawab dulu."
"Oh.. Jadi Yuniar kesini cuman buat tanya² toh? Kirain buat ini.."
sambil mengelus² penisnya.
Jujur saja, aku lebih memilih untuk tidak perlu tahu alasannya mengapa masuk ke
kamarku daripada harus kehilangan momen bercinta dengan Dimas. Toh, Hermawan jg
tidak tahu Dimas masuk ke kamar kami.
"Kok bengong sih?"
Memang aku belum sempat menjawab apa². Aku naik ke tempat tidur Dimas dan
mengelus Kontol nya yang sudah tegak dan keras.
"Memang untuk ini, tapi kalo bonus jawaban dari pertanyaanku tadi, lebih
bagus lagi."
Dimas tertawa lumayan keras. Tanpa pikir panjang aku bungkam mulutnya dengan
bibirku. Bisa gawat kalo Hermawan bangun. Dimas memang kurang jago bermain
lidah, tapi kekurangannya itu tertutupi dengan pusaka miliknya yang lebih besar
dan panjang dari kepunyaan Hermawan . Sambil berciuman tangan Dimas sudah
menyusup ke balik baju tidurku. Payudara ku diremas² dengan penuh nafsu. Aku
juga beraksi, tanganku langsung masuk ke celana boxernya dan menggenggam Kontol
nya yang besar dan hangat. Pelan² aku mengocoknya. Tiba² Dimas melepas
ciumannya. Aku pikir dia akan mempelorotkan boxernya dan menyuruhku meng-oralnya.
Tapi ternyata aku salah.
"Yuk, pindah ke kamarmu. Hermawan pasti udah nunggu"
Aku terrbengong. Masi dalam keadaan bingung, Dimas menarik tanganku keluar dari
kamarnya dan masuk ke kamarku. Dan benar, Hermawan sudah bangun dan duduk di
tepi ranjang. Aku speechless. Dimas mengunci pintu kamar dan membimbingku ke
tempat tidur, sementara Hermawan hanya melihat. Tidak ada sorot marah atau
kecewa dari matanya.
Ini yang membuatku semakin bingung. Aku hanya bisa menurut, ditarik bahkan saat
Dimas membaringkan aku di tempat tidur. Lalu Dimas melepas baju tidurku dengan
tenang. Aku melihat ke arah Hermawan , tapi Hermawan masi tenang² saja. Aku
bisa gila dibuat keadaan ini. Nampaknya Hermawan memang sudah tahu kalo aku dan
Dimas sudah pernah bercinta. Pikiranku masi melayang² saat Dimas memainkan
lidahnya di Memek ku. Terkejut dan berusaha bangkit, ternyata Hermawan
buka suara.
"Yuniar tiduran aja."
Hah? Tak salah dengar? Hermawan menyuruhku tiduran dan membiarkan lidah Dimas
menjilati Memek ku. Lalu Hermawan yang membaringkan aku karena aku tidak
bergerak sama sekali saat Hermawan menyuruhku tiduran.
"Lanjutkan kerjaanmu, Dim" kata Hermawan.
Lalu Hermawan mencium bibirku. Sementara bibir di pangkal pahaku dijilat dan
dihisap² oleh Dimas. Ternyata abang beradik ini mengerjaiku. Rasa penasaranku
hilang ditelan kenikmatan yang aku rasakan. Hermawan melepas ciumannya dan
membiarkan mendesah². Dimas masi menjilati Memek ku yang makin basah. Air
liurnya bercampur dengan cairan pelumasku. Kini Hermawan duduk di tepi ranjang
memperhatikan aku dan Dimas.
Aku yang sudah terangsang hebat menggesek²kan jariku ke ujung toket gede ku
yang keras. Dimas berdiri dan melepas boxernya. Nampak Kontol nya yang panjang
dan besar berdiri tegak. Pelan² Dimas memasukkan Kontol nya ke Memek ku. Aku
merasakan sensasi kenikmatan baru. Rasa aneh tapi enak sekali saat Dimas
mendorong masuk Kontol nya disaksikan oleh Hermawan suamiku.
Dimas mulai bekerja, mengoyang pantatnya maju mundur. Kontolnya menggaruk²
dinding Memek ku. Hanya ada satu kata yang bisa mendeskripsikan keadaan ini :
Nikmat!!!! Aku mulai berani beraksi. Menggoyangkan pinggulku seirama goyangan
Dimas. Tak lama Dimas mencabut Kontol nya, dan berganti ke posisi Doggy Style.
Posisi ini yang paling disukai Dimas. Aku menikmati setiap goyangan Dimas.
Diam² aku melirik Hermawan .
Hermawan ternyata juga terangsang. Kontol nya dikeluarkan dari celananya dan
dikocok. Tusukan Kontol Dimas makin kuat makin liar. Aku juga hampir mencapai
orgasme. Dimas makin menggila, menggoyang Kontol nya makin cepat. Pahanya dan
pantatku yang beradu juga menimbulkan bunyi. Aku orgasme menerima
rangsangan begitu nikamat dari Kontol Dimas, sementara Dimas masi berusaha
mencapai kenikmatannya.
Hermawan juga mengocok makin cepat melihat acara live yang disuguhkan aku dan
adiknya. Tiba² Dimas mencabut Kontol nya dan menembakkan spermanya ke
punggungku. Setelah isi Kontol nya dikeluarkan semua, aku berbalik dan mengulum
Kontol nya. Membersihkan sisa² sperma di ujung kepala Kontol nya. Tiba²
Hermawan memelukku dari belakang.
"Giliranku, sayang"
Lalu aku berbaring dan membuka kakiku lebar² utk jalan masuk Kontol Hermawan .
Dimas sekarang sudah memakai kembali boxernya dan mendekatiku. Bersamaan dengan
masuknya Kontol Hermawan ke Memek ku, Dimas mendaratkan bibirnya ke toket ku.
Aku digenjot suamiku dan payudaraku disedot adik iparku. Aku hanya bisa
mendesah nikmat. Hermawan yang sedari dari sudah mengocok Kontol nya tidak
butuh waktu yang lam utk mencapai titik nikmatnya.
Hermawan menyemprotkan spermanya ke dalam Memek ku lalu mencabut Kontol nya dan
lanjut meng-oralku karna dia tahu aku belum sempar orgasme dengannya. Hermawan
memang lebih lihai memainkan lidahnya dibandingkan Dimas. Hermawan menjilat²
dan menyedot² Memek ku sampai akhirnya aku orgasme. Kelelahan digarap abang
beradik ini aku tertidur pulas tak berapa lama setelah permainan panas ini
usai.
Keesokan paginya aku baru mendapat jawaban dari rasa penasaranku. Ternyata
Hermawan yang meminta Dimas memberiku kenikmatan. Hermawan yang membuka pintu
utk Dimas dan ternyata saat dinas beberapa waktu yang lalu, saat pertama kali
aku bercinta dengan Dimas, itu juga atas permintaan Hermawan . Hermawan tahu
aku tipe hypersex dan takkan tahan ditinggal tanpa sex. Maka Hermawan
'menugaskan' Dimas utk menggantikan posisinya saat dia dinas keluar kota.
Komentar
Posting Komentar